Tugas
Final Speech And Voice
Pidato Ceramah
DIAMLAH TENANGLAH
(Markus 4: 35-41)
Salam pembuka
Syalom
salam sejahtera untuk kita semua. Saat ini saya sangat senang karena boleh
berada ditempat ini dan dapat bebicara kepada kita semua saat ini. Trima kasih
buat kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk dapat membawakan
Renungan singakat pada saat ini.
Pendahuluan
Suatu
ketika ada seorang bijak yang
berjalan-jalan di taman, dia betemu dengan seorang gadis yang sedang
mengis dan duduk sendirian, kemudian orang bijak itu mendekati gadis itu
dan berkata “Mengapa engkau sangat
bersedih hati dan menangis” kata gadis itu kepada orang bijak itu ialah “aku
baru saja diputuskan oleh pacar saya” orang bijak itu tersenyum dan mulai
tertawa dan berkata “ Mengapa engkau sangat bersedih, sesunguhnya orang yang
memutuskan engkau dialah yang harus
bersedih, karena dia telah kehilangan orang yang benar-benar mencintai dia
dengan tulus tetapi engaku hanyalah kehilangan seseorang yang benar-benar
mencintai dirimu”
Isi pidato
Renungan
saya pada saat ini saya berijudul “DIAMLAH
TENANGLAH”. Berbicara tetang
masalah, bayak orang diatas dunia ini memiliki masalah, dan masalah dia
menyerang kepada siapa saja, dalam kondisi apa saja dan berusaha merusakan
semuanya. Di dalam Alkitab ada satu cerita yang dapat memberikan kita pentunjuk ketika kita memiliki masalah. Kita
buka Alkitab kita dan kita lihat dalam Markus 4: 35-41, dengan topik “Angin
Ribut Diredakan”
Saudara-saudaraku
yang kekasih saat ini kita akan mempelajari setiap ayat dan mengambil makna
rohani yang dapat menguatkan kita ketika kita menghadapi masalah, angin didalam
periop ini mengambarkan masalah yang kita hadapi. Kita mulai dari ayatnya yang
ke 35
Pasal “4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus
berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
Kita
lihat disini bahwa ketika mereka mau menyebrang dari pantai sebelah timur
genezaret saat itu matahari mulai terbenam dan disana ada ajakkan yang Yesus
berikan, dalam kehidupan kita Yesus selalu memberikan ajakan kepada kita untuk
dapat mengikut dia. Matius 11 : 28 “
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu.” Yesus memberikan amaran bahwa Dia memapu membantu kita
dalam setiap masalah kehidupan kita untuk itu kita harus mengikut Dia, “marilah
kita bertola ke seberang” kehidupan kita adalah kehidupan perjalanan untuk itu
Yesus mengundang kita untuk besama dengan dia menyebrang ke seberang.
Pasal “ 4:36
Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan
mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai
Dia.”
Terimalah undangan Yesus seperti yang dilakukan oleh
murit-murit mereka menyebrang dengan Yesus, perlu dalam kehiduapan kita untuk
selalu bersama dengan Yesus. Sungguh menjadi suatu suka cita dihati murit-murit
boleh berlayar bersama dengan Yesus
terutama bagi murit-muritNya yang sudah biasa berlayar yang dulunya mereka
adalah nelayan, mereka adalah Simon Petrus, Yakobus Dan Yohanes.
Murit murit pun menyebrang dan ada bayak perahu
penangkap ikan yang lain dekat danau, inipun segera dipenuhi orang banyak dan
menyebrang bersama-sama dengan Yesus. Perahu-perahu ini menyertai Yesus. Saya
coba membayangkan kalau saat itu bukan hanya satu perahu tetapi sekurangnya ada
3 perahu dan mungkin bisa 4 sampai 5 perahu yang sementara berlayar saat itu,
perahu-perahu ini mencoba untuk menyertai Yesus. Kata menyertai disini berarti
mereka menjaga Yesus. Saya juga sendang membayakan kalau saat itu ada 3 perahu
berarti perahu yang Yesus tumpangi berada di tenggah, yang satu didepan dan
yang satu dibelakang, atau yang satu disebelah kiri dan yang satu disebelah
kanan, kalu saat itu ada 4 perahu berarti yang satu dikiri dan yang satu
dikanan juga yang satu dibagian belakang, kalau saat itu ada 5 perahu berarti
perahu yang Yesus tumpangi ada di tenggah, sedangakan satu disisi kiri, satu
disisi kanan, satu dibagian belakang dan yang satunya lagi di baigian depan
karena mereka mencoba untuk menyertai Yesus yang sedang tertidur.
Pasal 4:37 “ Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan
ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.”
Ketika taufan dan ombak yang dasyat datang kita
lihat disini para nakoda dan abk yang bepengalaman mereka mencoba untuk
mengalahkan masalah itu tetepi mereka tidak bisa. Dimanakah penglaman mereka,
dimanakan kemampuan mereka dimanakan kepintaran mereka,?
Sekarang mereka mulai hilang akal. Mereka sudah
biasa berlayar didanau tersebut serta mahir dalam menakodai kapal sekarang
harapan mereka mulai hancur ketika melihat perahu yang mereka tumpagi mulai
penuh dengan air. Dan ditengah usaha mereka yang gigih mereka melupakan Yesus.
Saya mau katakana kepada kita semua ketika masalah
datang menghantam kehidupan kita, seringkali kita mengunakan pengalaman kita,
kita mengunakan kemampuan kita dan bahkan kepintaran kita dan yang paling parah
lagi melupahkan Tuhan. Ini adalah satu hal yang sangat berbahaya dalam
perjalanan kehidupan kerohanian kita.
Pasal 4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di
buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata
kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
Nampaknya ketika mereka mulai putus asa ("Guru, Engkau tidak perduli kalau
kita binasa?") dan maut kini telah mengintai mereka dan segerah
menelan mereka. Tetapi mereka tiba-tiba teringat bahwa siapa yang telah
memerintahkan mereka menyebrang. Dan mereka mulai menyadari kini hanya Yesus
satu-satunya yang dapat menolong mereka.
Saya mau katakana kepada kita semua, ketika kita
mengahdapi maslah janganlah menungguh sampai msala itu mau menelan kita baru
kita mau datang kepada Tuhan tetapi kita harus mengandalkan Tuhan sejak pertama
kali kita merasakan masalah. Mengapa harus demikian??
Yeremia 17:7
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Mengapa kita harus mengandalakan dan berharap pada Tuhan??
Yesaya 57:20-21 “Tetapi orang-orang fasik adalah
seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya
menimbulkan sampah dan lumpur.” Andalkanlah tuhan selalu.
Pasal 4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan
berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan
danau itu menjadi teduh sekali.
Ketika Yesus bangun dan cahaya kilat menyinariNya
mereka melihat ada damai surga diwajahNya.
Yesuspun berkata “Diam Tenanglah” dalam kehidupan
kita ketika kita menghadapi badai-badai masalha kita harus mengamalkan
kata-kata yesus ini.
Yang pertaman DIAM
Mengapa harus diam ketika menghadapi masalah??
Sikap diam dalam mengahdapi masalah berarti kita
tidak protes, mengeluh ataupun bersungut.
Dalam alkitab banyak kisah-kisah yang terjadi yang
berhubungan dengan kata diam. Salah satu cotohnya kisah tentang kelahiran
Yohanes pembantis. Ayah dari Yohanes pembabtis yaitu Zakharia dibuat bisu dan
tidak dapat berkata apa-apa samapai kepada hari dimana semua itu terjadi
Mengapa harus demikian??? Dengan kata lain kita
harus diam???
Ratapan 3 : 26
“Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.”
Kata yang kedua ialah TENANGLAH Mengapa
kita harus tenang??
karena kita harus biarkan Tuhan yang berprakara dalam kehidupan kia dan kata tenang disini ada tersirat kata doa disana sehinnga rasul Paulus ketika menulis surat kepada jemaat :
karena kita harus biarkan Tuhan yang berprakara dalam kehidupan kia dan kata tenang disini ada tersirat kata doa disana sehinnga rasul Paulus ketika menulis surat kepada jemaat :
I Tesalonika
4
4:11 Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk
hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan
tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,
I Petrus 4
4:7 b, “ Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang,
supaya kamu dapat berdoa.”
Ketenangan
sangat dipelukan dalam mengatasi suatu masalah. Setelah mengatakan diam dan
tenanglah makan badai segera berhenti. Gulunghan ombok pun berhentil kabut
gelap tiba-tiba berlalu kemudian bintang-bintang menyinarkan cahayanya dan
perhahu mengapung dengan tenang diatas danau.
Semetara
itu perahu-perahu yang tadinya menyertai Yesus pun yang tadinya orang-orang
yang menumpanginya merasa takut kini menjadi terheran dan kagum dengan mujizat
yang Yesus buat.
Saya
mau katakana “ ketika kita turut pada Yesus dan mengudang Yesus dalam kehidupan
kita orang-orang yang ada disekitar kita akan turut diberkati juga”
Pasal 4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
Mengapa Yesus tanyakan hal ini kepada mereka, karena
mereka telah lupa siapa yang mengajak mereka berlayar dan siapa yang berserta
mereka didalam perjalanan.
Saya mau katakana kepada kita semua yang ada pada
saat ini.
Janganlah takut atau tidak percaya ketika kita
menghadapi masalah karena Yesuslah yang memintah kita untuk mengikut Dia dan
dia sendiri yang akan menyertai kita
Pasal 4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata
seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan
danau pun taat kepada-Nya?"
Apabila Yesus dibangunkan untuk menghadapi angin
rebut itu, Ia benar-benar dalam keaddan damai. Tidak ada gambaran takut dalam
perkatan atau pandangan-Nya karena tidak ada takut didalam hati-Nya. Tetapi Ia
bersandar bukan pada kekuasaan-Nya, karena tidak ada takut didalam hati-Nya.
Tetai Ia bersadar bukan pada kekuasaan-Nya yang mahaperkasa. Bukan sebagai
“Yang berkuasa di dunia serta laut dan langit”
Ia mendiamkanya. Kuasa yang telah diletakan-Nya berkata : Aku tidak
dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri (Yohanes 5 : 30 a)
Sanggat perlu dalam kehidupan kita untuk mengadalkan
Tuhan dalam kehidupan ini, kita tidak memilki kuasa apa-apa untuk mengalakan
segalah masalah untuk itu kita perlu datang kepada Tuhan.
Kiranya kita dapat mengalkan Tuhan agar selalu
diberkati dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam setiap masalah.
Kesimpulan
Dalam setiap masalah yang kita hadapi disitu ada
tangan Tuhan yang selalu memberikan pertolongan, untuk itu syukuri semua hal
yang terjadi entah baik atau buruk. Kapan kita mengetahui bahwa Yesus adalah
seorang penolong tetapi kita tidak pernah memiliki masalah, kapan kita akan
mengetahui bahwa Yesus adalah seorang penghibur tetapi kita tidak pernah
menangis.
Salam penutup
Bersukur selalu didalam hidupmu sebab Dia selalu
menjaga kita. Tuhan meberkati kita sekalian.
Amin
mantep puji Tuhan
BalasHapus