Tugas
Final Speech
And Voice
Pidato penerangan instansi
PERINGATAN HARI PENDIDIKAN
NASIONAL
2 MEI 2011
Salam pembuka
Assalamualaikum wr wb salam sejahterah untuk kita semua.
Hadirin peserta upacara yang berbahagia. Dengan segala
kerendahan hati, marilah senantiasa kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, hari ini kita dapat memperingati
Hari Pendidikan Nasional yang ke-103 pada tanggal 2 Mei 2011.
Pendahuluan
Melalui peringatan ini, perkenankan kami atas nama
pemerintah daerah ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada seluruh instasi pendidikan, organisasi yang bergerak
di dunia pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya, atas segala ikhtiar,
kepedulian dan perhatian yang telah diberikan dalam membangun dan mengembangkan
dunia pendidikan Dalam kesempatan ini pula, kami menyampaikan selamat Hari
Pendidikan Nasional 2 Mei 2011, semoga pendidikan kita semakin berkualitas dan
semakin terbuka akses bagi seluruh masyarakat.
Isi
pidato
Hadirin yang berbahagia,
Kita semua memahami, dunia pendidikan itu sangat komplek,
menantang namun juga sekaligus sangat mulia. Kompleksitas dan tantangan terus
berkembang seiring dengan perjalanan zaman. Oleh karena itu, kita harus
bersama-sama terus menerus memperkuat jati diri, identitas dan karakter sebagai
bangsa Indonesia, yang selaras dengan tema peringatan Hardiknas tahun ini
yaitu: “Pendidikan Karakter sebagai
Pilar Kebangkitan Bangsa”.
Ki Hajar
Dewantara (1889-1959) seorang tokoh pendidikan Indonesia yang
memprokarsai berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa. Dia lebih
terkenal dengan filsafat” tut wuri handayani, hing madya mangun karsa, hing
ngarso sung tulada. Dewantara mengklasifikasikan tujuan pandidikan dengan
istilah “ tri-nga”(tiga “nga-nga adalah huruf terakhir dalam abjad jawa
ajisak). “Nga” pertama adalah ngerti” (memahami /aspek intelektual). “Nga
kedua” adalah “ngrasa” adalah (merasakan aspek afeksi), dan “nga” ketiga adalah
“nglakonin” (mengajarkan atau aspek psikomotorik). Merumuskan tujuan pendidikan
yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Dewantara,
adalah hak tiap orang untuk mengatur diri sendiri, oleh karena itu pengajaran
harus mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga.
Pengajaran jangan terlampau mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal itu
dapat memisahkan orang tepelajar dengan rakyat.
Lebih lanjut diuraikan bahwa
pendidikan itu sangat komplek, menantang namun sangat mulia. Oleh karena itu
mari kita bersama – sama terus- menerus berikhtiar dengan sungguh – sungguh
untuk menanganinya, demi kemuliaan diri, bangsa, Negara dan umat manusia. Saya
mau mengajak para pemangku kepentingan pendidikan, terutama Kepala Sekolah,
Guru, Pimpinan Perguruan Tinggi dan Dosen, harus memberikan perhatian dan
pendampingan lebih besar kepada peserta didik dalam membentuk dan menumbuhkan
pola piker dan prilaku yang berbasis kasih saying, toleran terhadap realitas
keanekaragaman yang dibenarkan oleh peraturan perundang – undangan yang
berlaku.
Tema “Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa”. mengingatkan kembali kepada kita semua
tantangan hakikat pendidikan yang telah ditekankan oleh Ki Hadjar Dewantara,
yaitu daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin, karakter),
pikiran dan jasmani anak didik.
Carut-marutnya kehidupan bangsa Indonesia tidak terlepas dari hilangnya
karakter dan jati diri bangsa. Berbagai permasalahan timbul mulai dari skala
kecil yang melibatkan pelajar hingga elit politik menunjukkan bahwa semakin
lama bangsa ini terjerembab kedalam keterpurukan. Bangsa ini dihadapkan pada
krisis kepemimpinan, dan krisis jati diri. Keadaan bangsa yang demikian
tentunya sangat berpengaruh bagi kehidupan bangsa di masa mendatang. Persoalan
yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual,
perusakan, perkelahian massa, meningkatnya perilaku merusak diri, kaburnya
pedoman moral baik dan buruk, menurunnya rasa hormat pada orang tua dan guru,
membudayanya perilaku ketidak jujuran, rasa saling curiga dan ketidak percayaan
terhadap pimpinan, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupn politik yang
tidak produktif, dan sebagainya.Berkaitan dengan hal tersebut, Pendidikan akhlak mulia dan karakter bangsa kembali mendapat perhatian Kemendiknas karena kedua hal itu saat ini berada pada posisi yang memprihatinkan. Banyak kita temukan pelajar melakukan perkelaian masal, membentuk kelompok yang meresahkan masyarakat ( geng motor, geng nero ) bahkan tak malu-malu lagi berpakaian tak senonoh, bergaya hidup bebas, dan melakukan aksi-aksi yang tak sesuai dengan akhlak mulia dan karakter bangsa.
Dalam kehidupan bermasyarakat, terdapat sejumlah indikator yang menunjukkan terjadinya dekadensi moral, tidak saja di kalangan remaja dan anak-anak, orang-orang dewasapun mengalami hal ini. Dalam situasi formal, tata krama masih melekat dalam berbagai kegiatan dan perilaku, namun pada situasi tertentu, kondisi yang tadinya tenang dan damai, tiba-tiba berubah menjadi brutal.
Menyikapi perkembangan actual akhir-akhir ini terhadap
munculnya beberapa perilaku menyimpang anak didik, pendidikan memiliki peran
dan tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, kami ingin mengajak kepada para
pemangku kepentingan pendidikan, terutama Kepala Sekolah, Guru, Pimpinan
Perguruan Tinggi, dan Dosen, termasuk para orang tua, harus memberikan
perhatian dan pendampingan lebih besar kepada peserta didik dam membentuk dan
menumbuhkanpola piker dan perilaku yang berbasis kasih sayang, toleran terhadap
realitas keanekaragaman dengan menyediakan ruang aktivitas yang positif.
Dengan tema tersebut, kita tidak ingin peringatan hari
pendidik Nasional tahun 2011 ini hanya sekedar ceremony biasa, tapi kita ingin
wujudkan dalam kegiatan nyata. Insya Allah mulai tahun 2011 ini, pendidikan
berbasis karakter kita mulai dari pendidikan anak usia dini sampai perguruan
tinggi.
Hadirin yang saya hormati,
Peringatan Hardiknas Tahun 2011 sekaligus merupakan momentum
di mana kita memasuki Taham Percapatan Pembangunan untuk mewujudkan Kudus yang
sejahtera. Meskipun upaya kita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa telah
menampakkan banyak kemajuan, namun kita juga sadar, bahwa masihg banyak
kekurangan dan tantangan yang harus kita hadapi.
Kementerian Pendidikan Nasional telah menetapkan tiga pilar
kebijakan, yaitu pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu,
relevansi dan daya saing pendidikan, serta penguatan tatakelola, akuntabelitas
dan citra publik pendidikan. Sejalan dengan kebijakan pusat itu, misi
pembangunan pendidikan kita adalah mewujudkan wajib belajar 12 tahun yang
terjangkau dan berkualitas.
Kesimpulan
Berkaitan dengan misi tersebut, pemerintah terus berupaya
memajukan pendidikan di ataranya melalui Bantuan Operasional Sekolah, biasiswa
bagi siswa yang kurang mampu, peningkatan kesejahteraan dan mutu pendidikan,
serta peningkatan sarana prasarana pendidikan. Dengan kebijakan ini diharapkan
tidak ada anak usia sekolah yang tidak sekolah karena alasan biaya. Untuk
mewujudkannya, tentu perlu komitmen dan tanggung jawab kita bersama. Dalam
kaitan itu, melalui peringatan Hardiknas tahun 2011 ini, saya mengajak kepada
seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk bersama-sama membangun dan
memajukan pendidikan agar kita bias menyongsong masa depan yang gemilang.
Penutup
Peserta upacara yang berbahagia,
Akhirnya, kami mengucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan
Nasional kepada seluruh pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat
dan pecinta dunia pendidikan. Semoga apa yang kita darmabaktikan dalam dunia
pendidikan selama ini termasuk bagian dari amal kebajikan.
Salam
penutup
Mari dengan semangat dan tekat yang kuat kita bangun
bangsa ini melalui pendidikan dan terus tumbuh kembangan anak-anak kita menjadi
manusia-manusia yang berkualitas agar kelak mampu mengangkat derajat negeri ini
dimata dunia. selamat hari pendidikan nasional.
Wassalamualaikum
wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar