Gereja Masehi advent Hari Ketujuh

Senin, 08 Oktober 2012

Etika Pendeta dalam Memenangkan Jiwa

Nama                  :     Nareswary Andiana Salilo
Judul                   :     Etika Pendeta dalam Memenangkan Jiwa
Sumber               :     http://www.wacriswell-indo.org/criswell%20gudie%20for%20pastors%2020.htm
Ø     Biarlah seorang pendeta menjadi pemimpin dalam setiap usaha untuk memenangkan jiwa. Dia seharusnya jangan pernah meminta orang untuk melakukan sesuatu sementara dia sendiri tidak melakukannya.
Ø     Pertahankanlah sebuah program yang sedang bejalan di gereja yang menemukan prospek supaya jemaat dapat melakukan kunjungan. Hal ini dapat dilakukan melalui sebuah sensus, informasi yang diperoleh dari pengunjung gereja, dan beberapa cara lainnya. Tetapi gunakanlah mereka dengan penuh semangat.
Ø     Hubungi orang-orang melalui telepon. Hal itu merupakan cara yang jitu untuk mendekati prospek.
Ø     Latihlah semua jemaat dalam usaha untuk memenangkan jiwa dan dalam pendisplinan.
Ø     Jadilah orang yang konsisten dan tekun di dalam usaha memenagkan jiwa, jangan dengan mendadak dan angina-anginan, tetapi sebagai sebuah materi dalam dedikasi yang panjang.
Ø     Biarlah pendeta melakukan kunjungan dengan anggota staf dan orang awam lainnya di dalam gereja sesering mungkin.
Ø     Usahakan penginjilan sebagai program yang paling utama di dalam gereja.
Ø     Kunjungan harus menjadi pertimbangan utama bagi pendeta sebagai aktivitas yang paling penting di dalam gereja, dan lebih jauh sebagai aktivitas yang dapat dilakukan dalam hari-hari biasa.
Ø     Jemaat harus dipimpin untuk mengadakan kunjungan secara regular. Jika kita pergi maka yang terhilang akan datang.
Ø     Merupakan hal yang indah bagi pendeta untuk mengunjungi jemaatnya, untuk mengenal mereka dengan keluarga dan memanggil mereka dengan nama mereka.
Ø     Biarlah pendeta membesarkan waktu kunjungan dalam ibadah. Usahakan jemaat mendokannya dengan perhatian yang serius, mengingatnya senantiasa dalam doa permohonan.
Ø     Bangunlah sebuah kebijaksanaan tentang penerimaan anak-anak ke dalam baptisan. Aturlah sebuah periode waktu untuk memberikan mereka petunjuk dalam keanggotaan jemaat dan usia mereka untuk baptisan. Secara pribadi saya memiliki aturan untuk tidak membaptis anak-anak sebelum usia mereka mencapai sembilan tahun.
Ø     Biarlah pendeta memiliki sebuah kepastian untuk mengunjungi setiap anak dan keluarganya sebelum dibaptis.
Ø     Para petobat baru dan anggota jemaat baru harus diterima ke dalam gereja secara pribadi dan dengan keramahan. Buatlah setiap orang merasa special. Ini akan menciptakan semangat kehangatan dan persekutuan di dalam kehidupan gereja.

KOMENTAR :
Saya setuju dengan artikel ini . Menjadi seorang pendeta
KIsah Para Rasul 20:24 ‘’Tetapi akau tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal sasja akau dapat mencapai garis akhir da menyelesaikan pelayana yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang injil kasih karunia Allah’’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar