Gereja Masehi advent Hari Ketujuh

Kamis, 08 November 2012

DIAMLAH TENANGLAH


Tugas Final Speech And Voice
Pidato Ceramah
DIAMLAH  TENANGLAH
(Markus 4: 35-41)
Salam pembuka
Syalom salam sejahtera untuk kita semua. Saat ini saya sangat senang karena boleh berada ditempat ini dan dapat bebicara kepada kita semua saat ini. Trima kasih buat kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk dapat membawakan Renungan singakat pada saat ini.
Pendahuluan
Suatu ketika ada seorang bijak yang  berjalan-jalan di taman, dia betemu dengan seorang gadis yang sedang mengis dan duduk sendirian, kemudian orang bijak itu mendekati gadis itu dan  berkata “Mengapa engkau sangat bersedih hati dan menangis” kata gadis itu kepada orang bijak itu ialah “aku baru saja diputuskan oleh pacar saya” orang bijak itu tersenyum dan mulai tertawa dan berkata “ Mengapa engkau sangat bersedih, sesunguhnya orang yang memutuskan engkau dialah yang  harus bersedih, karena dia telah kehilangan orang yang benar-benar mencintai dia dengan tulus tetapi engaku hanyalah kehilangan seseorang yang benar-benar mencintai dirimu”
Isi pidato
Renungan saya pada saat ini saya berijudul “DIAMLAH  TENANGLAH”.  Berbicara tetang masalah, bayak orang diatas dunia ini memiliki masalah, dan masalah dia menyerang kepada siapa saja, dalam kondisi apa saja dan berusaha merusakan semuanya. Di dalam Alkitab ada satu cerita yang dapat memberikan kita  pentunjuk ketika kita memiliki masalah. Kita buka Alkitab kita dan kita lihat dalam Markus 4: 35-41, dengan topik “Angin Ribut Diredakan”
Saudara-saudaraku yang kekasih saat ini kita akan mempelajari setiap ayat dan mengambil makna rohani yang dapat menguatkan kita ketika kita menghadapi masalah, angin didalam periop ini mengambarkan masalah yang kita hadapi. Kita mulai dari ayatnya yang ke 35
                           
Pasal   “4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
Kita lihat disini bahwa ketika mereka mau menyebrang dari pantai sebelah timur genezaret saat itu matahari mulai terbenam dan disana ada ajakkan yang Yesus berikan, dalam kehidupan kita Yesus selalu memberikan ajakan kepada kita untuk dapat mengikut dia. Matius 11 : 28 “ Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Yesus memberikan amaran bahwa Dia memapu membantu kita dalam setiap masalah kehidupan kita untuk itu kita harus mengikut Dia, “marilah kita bertola ke seberang” kehidupan kita adalah kehidupan perjalanan untuk itu Yesus mengundang kita untuk besama dengan dia menyebrang ke seberang.
 Pasal “ 4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.”
Terimalah undangan Yesus seperti yang dilakukan oleh murit-murit mereka menyebrang dengan Yesus, perlu dalam kehiduapan kita untuk selalu bersama dengan Yesus. Sungguh menjadi suatu suka cita dihati murit-murit boleh berlayar  bersama dengan Yesus terutama bagi murit-muritNya yang sudah biasa berlayar yang dulunya mereka adalah nelayan, mereka adalah Simon Petrus, Yakobus Dan Yohanes.
Murit murit pun menyebrang dan ada bayak perahu penangkap ikan yang lain dekat danau, inipun segera dipenuhi orang banyak dan menyebrang bersama-sama dengan Yesus. Perahu-perahu ini menyertai Yesus. Saya coba membayangkan kalau saat itu bukan hanya satu perahu tetapi sekurangnya ada 3 perahu dan mungkin bisa 4 sampai 5 perahu yang sementara berlayar saat itu, perahu-perahu ini mencoba untuk menyertai Yesus. Kata menyertai disini berarti mereka menjaga Yesus. Saya juga sendang membayakan kalau saat itu ada 3 perahu berarti perahu yang Yesus tumpangi berada di tenggah, yang satu didepan dan yang satu dibelakang, atau yang satu disebelah kiri dan yang satu disebelah kanan, kalu saat itu ada 4 perahu berarti yang satu dikiri dan yang satu dikanan juga yang satu dibagian belakang, kalau saat itu ada 5 perahu berarti perahu yang Yesus tumpangi ada di tenggah, sedangakan satu disisi kiri, satu disisi kanan, satu dibagian belakang dan yang satunya lagi di baigian depan karena mereka mencoba untuk menyertai Yesus yang sedang tertidur.

Pasal 4:37 “ Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.”
Ketika taufan dan ombak yang dasyat datang kita lihat disini para nakoda dan abk yang bepengalaman mereka mencoba untuk mengalahkan masalah itu tetepi mereka tidak bisa. Dimanakah penglaman mereka, dimanakan kemampuan mereka dimanakan kepintaran mereka,?
Sekarang mereka mulai hilang akal. Mereka sudah biasa berlayar didanau tersebut serta mahir dalam menakodai kapal sekarang harapan mereka mulai hancur ketika melihat perahu yang mereka tumpagi mulai penuh dengan air. Dan ditengah usaha mereka yang gigih mereka melupakan Yesus.
Saya mau katakana kepada kita semua ketika masalah datang menghantam kehidupan kita, seringkali kita mengunakan pengalaman kita, kita mengunakan kemampuan kita dan bahkan kepintaran kita dan yang paling parah lagi melupahkan Tuhan. Ini adalah satu hal yang sangat berbahaya dalam perjalanan kehidupan kerohanian kita.

Pasal 4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
Nampaknya ketika mereka mulai putus asa ("Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?") dan maut kini telah mengintai mereka dan segerah menelan mereka. Tetapi mereka tiba-tiba teringat bahwa siapa yang telah memerintahkan mereka menyebrang. Dan mereka mulai menyadari kini hanya Yesus satu-satunya yang dapat menolong mereka.
Saya mau katakana kepada kita semua, ketika kita mengahdapi maslah janganlah menungguh sampai msala itu mau menelan kita baru kita mau datang kepada Tuhan tetapi kita harus mengandalkan Tuhan sejak pertama kali kita merasakan masalah. Mengapa harus demikian??
Yeremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Mengapa kita harus mengandalakan dan  berharap pada Tuhan??
Yesaya 57:20-21 “Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.” Andalkanlah tuhan selalu.

Pasal 4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Ketika Yesus bangun dan cahaya kilat menyinariNya mereka melihat ada damai surga diwajahNya.
Yesuspun berkata “Diam Tenanglah” dalam kehidupan kita ketika kita menghadapi badai-badai masalha kita harus mengamalkan kata-kata yesus ini.
Yang pertaman DIAM Mengapa harus diam ketika menghadapi masalah??
Sikap diam dalam mengahdapi masalah berarti kita tidak protes, mengeluh ataupun bersungut.
Dalam alkitab banyak kisah-kisah yang terjadi yang berhubungan dengan kata diam. Salah satu cotohnya kisah tentang kelahiran Yohanes pembantis. Ayah dari Yohanes pembabtis yaitu Zakharia dibuat bisu dan tidak dapat berkata apa-apa samapai kepada hari dimana semua itu terjadi
Mengapa harus demikian??? Dengan kata lain kita harus diam???
Ratapan 3 : 26 “Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.”

Kata yang kedua ialah TENANGLAH  Mengapa kita harus tenang??
karena kita harus biarkan Tuhan yang berprakara dalam kehidupan kia dan kata tenang disini ada tersirat kata doa disana sehinnga rasul Paulus ketika menulis surat kepada jemaat :
I Tesalonika  4
4:11 Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,
I Petrus  4
4:7 b, “  Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.”

Ketenangan sangat dipelukan dalam mengatasi suatu masalah. Setelah mengatakan diam dan tenanglah makan badai segera berhenti. Gulunghan ombok pun berhentil kabut gelap tiba-tiba berlalu kemudian bintang-bintang menyinarkan cahayanya dan perhahu mengapung dengan tenang diatas danau.
Semetara itu perahu-perahu yang tadinya menyertai Yesus pun yang tadinya orang-orang yang menumpanginya merasa takut kini menjadi terheran dan kagum dengan mujizat yang Yesus buat.
Saya mau katakana “ ketika kita turut pada Yesus dan mengudang Yesus dalam kehidupan kita orang-orang yang ada disekitar kita akan turut diberkati juga”

Pasal 4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
Mengapa Yesus tanyakan hal ini kepada mereka, karena mereka telah lupa siapa yang mengajak mereka berlayar dan siapa yang berserta mereka didalam perjalanan.
Saya mau katakana kepada kita semua yang ada pada saat ini.
Janganlah takut atau tidak percaya ketika kita menghadapi masalah karena Yesuslah yang memintah kita untuk mengikut Dia dan dia sendiri yang akan menyertai kita

Pasal 4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Apabila Yesus dibangunkan untuk menghadapi angin rebut itu, Ia benar-benar dalam keaddan damai. Tidak ada gambaran takut dalam perkatan atau pandangan-Nya karena tidak ada takut didalam hati-Nya. Tetapi Ia bersandar bukan pada kekuasaan-Nya, karena tidak ada takut didalam hati-Nya. Tetai Ia bersadar bukan pada kekuasaan-Nya yang mahaperkasa. Bukan sebagai “Yang berkuasa di dunia serta laut dan langit”  Ia mendiamkanya. Kuasa yang telah diletakan-Nya berkata : Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri (Yohanes 5 : 30 a)
Sanggat perlu dalam kehidupan kita untuk mengadalkan Tuhan dalam kehidupan ini, kita tidak memilki kuasa apa-apa untuk mengalakan segalah masalah untuk itu kita perlu datang kepada Tuhan.
Kiranya kita dapat mengalkan Tuhan agar selalu diberkati dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam setiap  masalah.

Kesimpulan

Dalam setiap masalah yang kita hadapi disitu ada tangan Tuhan yang selalu memberikan pertolongan, untuk itu syukuri semua hal yang terjadi entah baik atau buruk. Kapan kita mengetahui bahwa Yesus adalah seorang penolong tetapi kita tidak pernah memiliki masalah, kapan kita akan mengetahui bahwa Yesus adalah seorang penghibur tetapi kita tidak pernah menangis.

Salam penutup
Bersukur selalu didalam hidupmu sebab Dia selalu menjaga kita. Tuhan meberkati kita sekalian.
Amin

1 komentar: